
Skandal idola: Menjaga fantasi fans atau ciptakan figur ideal? Mari kita telusuri bersama.
Dunia industri hiburan tak hanya menjadi sarana untuk menghibur masyarakat. Terdapat salah satu elemen yang tanpa disadari menjadi ciri khas dari industri hiburan, yakni menciptakan figur publik yang patut dijadikan contoh dan tanpa kesalahan.
Jepang pun menjadi negara yang cukup keras terhadap para publik figur yang melakukan pelanggaran, terutama kaum perempuan. Perempuan sering kali menjadi objek utama ketika pelanggaran akan norma sosial terjadi dalam industri hiburan Jepang. Masih teringat dengan jelas bagaimana Becky kehilangan berbagai pekerjaannya setelah skandal nya dengan Kawatani Enon, vokalis Gesu no Kiwami Otome, terungkap oleh media massa.

Kawatani Enon diketahui telah menikah dan hubungannya dengan Becky adalah sebuah perselingkuhan. Berita yang dituliskan oleh media massa lebih banyak menyudutkan Becky dan minim sekali yang menyinggung Kawatani. Becky memang lebih dikenali khalayak ramai, namun pekerjaan Kawatani hampir tak terkena imbas.
Ketidakadilan terhadap kaum perempuan pun mulai terlihat dan kata diskriminasi tak dapat dielakkan. Masih teringat dengan jelas pula ketika skandal menimpa Minegishi Minami dari grup idola AKB48. Pada awal tahun 2013, sebuah media memberitakan lengkap dengan foto ketika Minegishi keluar dari kediaman Alan Shiharama, anggota GENERATIONS (EXILE TRIBE).
Beberapa setelah skandalnya tersebar luas di media massa, AKB48 mengumumkan bahwa status Minegishi diturunkan menjadi trainee. Minegishi pun menyatakan permohonan maafnya melalui sebuah video dalam kondisi menangis dan rambutnya sudah terpangkas habis. Video tersebut menuai kontroversi, publik Internasional memandang bahwa permohonan maaf Minegishi terlalu berlebihan dan dianggap ditekan.

Secara budaya tradisional Jepang, memangkas habis rambut merupakan sebuah simbol untuk memulai suatu hal yang baru. Namun secara ekstrem dapat berarti juga sebagai memohon ampun kepada seseorang karena kesalahannya. Permohonan maaf secara ekstrem yang dilakukan oleh Minegishi tidak diimbangi perilaku serupa oleh Alan. Pada mulanya Alan tidak mengeluarkan pernyataan, hanya melalui manajemennya, LDH.