
Osaka memang tidak seperti Tokyo yang sangat modern, Osaka juga tak seperti tetangganya, Kyoto yang memiliki ribuan kuil mempesona, tapi Osaka memiliki keunikan tersendiri yang membuat banyak orang jatuh hati pada kota ini.
Salah satu wilayah ikonik Osaka selain Dotonbori adalah Shinsekai. Kawasan hiburan ini memiliki keunikan tersendiri yang tak akan bisa dijumpai di tempat lain. Shinsekai yang masih mempertahankan kesan retro menjadi pusat berkumpulnya penduduk lokal dan para pelancong.
Wilayah ini dahulunya merupakan perkebunan bawang yang luas tanpa ada keramaian disekitarnya. Saat gelaran National Industrial Expo pada 1903, tempat ini menjadi salah satu kawasan yang dikembangkan hingga akhirnya dikenal dengan nama Shinsekai atau “Dunia Baru”.

Shinkesai terbagi menjadi dua wilayah. Bagian utara dibangun layaknya kota Paris, dan dilengkapi dengan berdirinya Menara Tsutenkaku yang mengikuti gaya Menara Eiffel. Sedangkan dibagian selatan, dibuat seperti Pulau Coney di New York. Perpaduan dua kota besar di dunia ini semakin menambah kesan unik dari Shinsekai.
Jika Tokyo punya Tokyo Tower, Osaka boleh berbangga hati dengan Menara Tsutenkaku. Bangunan yang didirikan pada tahun 1912 ini merupakan simbol awal dibangunnya dunia baru dari Shinsekai. Tsutenkaku sendiri mempunyai arti “Menara menuju ke Surga”.

Bagi pecinta kuliner, Shinsekai juga dapat diibaratkan sebagai surga. Di satu sudut kawasan ini ada sebuah bernama Nanyo dori Shoutengai atau dikenal juga dengan Jan-Jan Yokocho.
Di jalan sepanjang 180 meter ini terdapat banyak restoran tradisional yang menyajikan makanan khas Jepang, terutama kuliner tradisional Osaka seperti takoyaki, okonomiyaki dan kushi-katsu. Pengunjung akan dibuat sedang menyantap makanan dengan suasana Jepang tempo dulu.

Jika kalian adalah pecinta takoyaki, mampirlah ke restoran Aji no Daimaru yang memiliki memasang gambar kepiting raksasa di depannya. Di tempat ini kalian bisa mencoba untuk membuat takoyaki hasil karya sendiri. Pengunjung akan diajari mulai dari membuat adonan tepung, memotong gurita, udang, dan cumi-cumi, hingga memasaknya.
Jika ingin mencipipi kushikatsu, di sini terdapat restoran terbaik untuk mencicipinya, yakni Daruma Shinsekai sohonten. Ada 3 cabang restoran tersebut di kawasan Shinsekai yang siap untuk memanjakan para pecinta kuliner tradisional Jepang. Shinsekai diyakini sebagai tempat lahirnya kushikatsu.

Tidak jauh dari Gang Janjan Yokocho, terdapat wilayah yang dikenal Shinsekai Kouen Hondori. Di kawasan ini terdapat banyak toko pachinko, bioskop retro, toko baju.
Setelah lelah dan kenyang berkeliling Shinsekai, perjalanan di tempat unik ini dapat dilanjutkan dengan berjalan menuju Tennoji Park untuk mengunjungi Museum Seni Rupa. Tempat ini sangat tenang dan terkenal akan karya seni tradisional Cina dan Jepang yang menarik.

Saat hari berganti malam, Shinsekai akan terlihat sangat berwarna dengan berbagai warna dan ornamen dari pertokoan hingga lampion-lampion di pinggir jalan. Saat malam hari juga menjadi waktu yang tepat untuk menikmati keindahan kota Osaka dari ketinggian Menara Tsutenkaku.
Untuk wilayah unik nan ikonik ini pun terbilang mudah. Jika naik kereta JR silahkan berhenti di Stasiun Shin-Imamiya atau turun di Stasiun Dobutsuen-mae di jalur Midosuji dan Sakaisuji Subway.
Foto: google, muzachan, matcha