
Tanggal 8 September 2013 menjadi salah satu hari berbahagia untuk warga Jepang. Di hari tersebut, ibukota mereka, Tokyo terpilih menjadi tuan rumah untuk ajang olahraga terakbar di dunia, Olimpiade. Tokyo berhasil menyisihkan dua kandidat lainnya, Madrid dan Istanbul. Bagi Tokyo, ini akan menjadi hajatan kedua mereka menjadi tuan rumah Olimpiade setelah sebelumnya tahun 1964.
Jika di olimpiade 1964 sektor transportasi yang mendapatkan berkah dengan lahirnya shinkansen, untuk ajang tahun 2020 mendatang, Jepang ingin sekaligus meningkatkan sektor pariwisata mereka. Pemerintah Jepang menargetkan sedikitnya 20 juta turis mengunjungi negara mereka setiap tahunnya hingga pelaksaan olimpiade.

Persoalan yang tidak mudah karena meski Jepang memiliki jutaan pesona dan daya tarik, satu kendala yang mereka hadapi adalah Jepang sudah dilabeli sebagai salah satu negara yang mahal di dunia. Dunia pariwisata mereka pun seakan berperang untuk menghapus kesan tersebut.
Persiapan Jepang untuk merealisasikan target mereka memang tidak main-main. Sekarang ini sudah banyak negara yang dibebaskan visa berkunjung ke Jepang, termasuk Indonesia. Tentu Jepang berharap dengan visa gratis, wisatawan dari berbagai negara akan menjadikan Negeri Sakura sebagai tujuan utama untuk berlibur. Visa gratis otomatis juga akan memotong biaya untuk membuat visa bagi orang asing yang ingin melancong.
Baca juga: Menghitung Biaya Harian Wisata ke Tokyo
Salah satu alasan lain yang menghadirkan kesan mahal terhadap Jepang adalah biaya penginapan. Hotel di Jepang memang terbilang mahal, apalagi untuk orang Indonesia. Meski masih menyisakan kontroversi perihal legalitas hukum, dalam setahun kebelakang Jepang sangat terbantu dengan Airbnb.

Kini banyak orang Jepang yang menyewakan tempat tinggalnya untuk wisatawan dengan harga yang jauh lebih murah dibandingkan tarif hotel. Melansir data dari Japan Times, Rumah sewa di Jepang dalam katalog Airbnb tahun 2015 kemarin naik menjadi 21.000 atau naik 33%.
Baca juga: Mencari Penginapan Murah di Jepang dengan Airbnb
Memang banyak keuntungan dengan menyewa penginapan di Jepang melalui Airbnb, apalagi untuk turis yang datang dengan grup. Penginapan di Airbn banyak yang menyediakan dapur dan peralatan masak sehingga tamu asing bisa membawa makanan dari negara mereka.
Selain itu, penginapan di Airbnb juga meminjamkan portable wi-fi secara cuma-cuma. Biaya makan dan untuk membeli simcard untuk mendapatkan koneksi internet pun bisa dipangkas. Tak heran turis asing kini lebih memilih menyewa penginapan dari airbnb daripada memesan hotel.

Ditengah maraknya bisnis penginapan melalui Airbnb, kini juga bermunculan hostel-hostel baru yang menawarkan konsep menarik dengan biaya terjangjau di Tokyo. Salah satunya yang sedang menjadi buah bibir adalah hostel Book and Bed yang terletak disalah satu bagian sub-urban Tokyo bernama Toshima yang dikenal sebagai wilayah komersial dan hiburan.
Baca juga: Book and Bed, Ketika Hostel dan Perpustakaan Menjadi Satu