
Love Hotel, atau dalam bahasa Jepang ‘Rabu Hoteru’ adalah tempat untuk bercinta dengan tata rias kamar dan perlengkapan yang bisa membangkitkan fantasi seksual pengunjungnya. Tapi yang perlu diketahui, ini bukan rumah bordir.
Tingkat okupansinya tinggi walaupun kondisi ekonomi Jepang sedang tidak bagus. Kamar di love hotel disewa per jam, bukan per hari untuk para pasangan bercinta dan memberikan rasa aman kepada siapapun yang menyewanya.
Love hotel mempunyai peranan penting saat Jepang diterpa krisis ekonomi karena menjadi salah satu bisnis yang tidak terkena imbas dan memutar uang 4 triliun yen per tahun. Disinyalir menjadi tulang punggung penyokong ekonomi Jepang hingga saat ini.

Saat ini diperkirakan ada 30.000 love hotel di yang tersebar diseluruh Jepang. Untuk di Tokyo, love hotel akan mudah ditemui di kawasan Kabukicho yang terletak di Shinjuku.
Satu kamar love hotel bisa disewa 4 kali dalam sehari. Pagi, siang, petang dan malam. Kamar yang paling murah punya kamar mandi di dalam dengan tarid 7.000 yen untuk malam hari, atau 2.000 yen siang hari.
Untuk kamar paling mahal mempunyai seprei yang mewah, flat TV dengan aneka film porno, game console, cermin di langit-langit untuk berkaca sambil bercinta dan bath tub besar untuk dua orang dan penuh busa.

Love hotel biasa digunakan oleh orang yang menyewa wanita panggilan, atau yang sedang selingkuh. Mereka memilih tempat ini karena mempunyai parkir mobil yang tersembunyi. Menuju masuk gerbang parkir ada seperti tirai yang menjulur dari atas, dan saat mobil terparkir setengah badan mobil tidak terlihat dari luar.
Selain itu, hotel ini menjaga privasi sang penyewa. Pasangan yang ingin menyewa love hotel tidak perlu menjumpai karyawan hotel. Mereka memilih kamar dari layar display dan ambil kunci kamar di mesin khusus.

Love hotel sendiri berawal dari ryokan saat zaman Edo. Tempat penginapan tradisional Jepang yang disewakan beberapa jam saja. Rumah di Jepang sangat kecil, dan semua keluarga tidur di kamar yang sama. Mereka yang menginginkan privasi saat bercinta akan menyewa ryokan.
Meski sudah dikenal sebagai tempat untuk bercinta, ada aturan di mana iklan dari love hotel tidak boleh soal seks. Tak heran jika iklan promosi love hotel berisikan seputar kamar-kamar bergaya Eropa dan sejenisnya.